Sabtu, 05 Desember 2009

[Sekali lagi] tentang Gender!

Secara bahasa gender adalah sifat sosial dari faktor gen. Namun gender dari perspektif gerakan adalah feminisme yaitu gerakan sekelompok orang yang menuntut emansipasi wanita untuk memiliki kesetaraan hak dengan laki-laki. Perempuan yang sering dianggap sebagai konco wingking dan tidak boleh berkreasi, itu merupakan bentuk ketidakadilan bagi perempuan karena tantangan sosial yang patriarkis, yaitu menjadikan jenis laki-laki sebagai paling utama . Karena itulah muncul berbagai gerakan yang menuntut emansipasi wanita dan persamaan hak dengan laki-laki.

Sebenarnya dalam agamapun gender sudah ada. Hal itu dibuktikan dalam Al-Qur'an surat Al-Nisa' yang memandang perempuan sebagai makhluk yang mulia dan harus dihormati, yang pada waktu itu masyarakat Arab sangat tidak menghiraukan nasib mereka. Surat Al-Nisa' ini memang benar- benar memperhatikan kaum lemah, yang diwakili oleh anak- anak yatim, orang-orang yang lemah akalnya dan kaum perempuan. Maka, pada ayat pertama surat Al-Nisa' disebutkan bahwa Allah telah menyamakan kedudukan antara laki- laki dan perempuan sebagai hamba Allah yang masing- masing jika beramal shaleh, pasti akan diberi amal shaleh sesuai dengan amalnya. Keduanya tercipta dari jiwa yang satu, yang mengisyaratkan tidak ada perbedaan diantara mereka. Semuanya dibawah pengawasan Allah dan sama-sama berkewajiban untuk menyembah Allah.

Gender bukan berarti harus sama antara laki-laki dan perempuan dalam semua bidang. Namun semua mempunyai tugas dan fungsi masing-masing. Seperti laki-laki sebagai kepala Rumah Tangga dan istri sebagai Ibu Rumah Tangga. Hal itu tidak berarti merendahkan perempuan tapi merupakan keseimbangan hidup untuk menuju kepada persatuan dan saling melengkapi.

Menurut saya, selama perempuan masih diberi kebebasan untuk berkarir dan berkreasi tidak hanya sebagai konco wingking, maka keadilan tetap ada bagi mereka. Jadi bagi kaum adam janganlah selalu memandang perempuan hanya bisa di dapur, karena kaum hawa juga bisa mengerjakan pekerjaan laki-laki. Walaupun demikian kaum hawa tidak boleh meremehkan kaum adam karena sesungguhnya kita semua sama dimata Allah.

Ana Naelu; Anggota Be-Excellent-Santri

2 komentar:

muhammad nur mengatakan...

yups benar tuh ukhti, semoga tulisan ini dapat menjadi solusi bagi para pencari kebenaran akan adanya keadilan dan bagi yang masih kontroversi dalam dalam ini...
good luck...dinanti tulisan selanjutnya yoo...!

Mahbub Budiman mengatakan...

Terima kasih ukhti atas tulisanya....
Not bad....
Memang perempuan boleh berkarir....
Kita ambil contoh suami stri yang berkarir....
Karena sang istri lebh tinggi jabatannya dari suami....
Maka sang istri mengnjak-menginjak sang suami....
Inilah wanita karir yang pasti di benci oleh Allah....
Karna dia telah mendurhakai suaminya....
Ingat wanita jika telah menikah, dia harus mendahulukan kepentingan suaminya dahulu baru setelah itu orang tuanya....
Hal itulah yang banyak terjadi d zaman sekarang....
Wanita boleh berkarir tapi jangan sampai lupakan hakekat kita sebagai perempuan...
Wanita tidak perlu menjadi pemimpin bagi laki-laki....
Cukup wanita sebagai pemimpin bagi kaumnya saja....

Posting Komentar